Selasa, Desember 18, 2007

" Selamat Idul Adha 1428 H…”

“Selamat Idul Adha 1428 H…”

Ucapan yang seyogyanya kita ucapkan kepada sesama muslim dalam dekat-dekat hari ini. Hari Raya umat muslim yang dirayakan dengan adanya ritual menyembelih hewan (sapi/kambing) untuk dibagikan kepada saudara kita yang kurang mampu, sebagai bentuk ketaqwaan umat terhadap Sang Pencipta, yang tidak dapat kita temukan di 364 hari lainnya dalam tahun yang sama.

Lalu apa sejarah di balik ritual ini?

Konon, di zaman ke-nabian dahulu, tepatnya di zaman Nabi Ibrahim As,
pada 8 Dzulhijjah Nabi Ibrahim bermimpi mendapat perintah untuk menyembelih anaknya, Ismail. Sehari kemudian, Nabi Ibrahim diberitahu Allah bahwa perintah itu datang dari-Nya, bukan dari setan. Karena itu hari tersebut dikatakan Hari A’rafah (Hari Tahu). Setelah mengetahui bahwa itu perintah Allah, maka Ibrahim menyampaikan kepada Ismail. “Wahai putraku, sesungguhnya aku bermimpi seolah-olah aku menyembelihmu, maka pikirkanlah pendapatmu. Ia (Ismail) berkata, “Wahai ayahku, laksanakanlah apa yang diperintahkan itu, Insya Allah engkau dapati aku akan bersabar.” (QS ash-Shaaffat : 102).
Titah itu dilaksanakan Nabi Ibrahim As pada 10 Dzulhijjah. Selanjutnya tanggal ini ditetapkan sebagai hari ‘Idul Adha (qurban), yang dinamakan juga Hari Nahar (menyembelih).

Keutamaan berqurban

Kata ‘qurban’ berasal dari bahasa arab, qaruba-yaqrabubu-qurban, yang artinya ‘dekat’. Nabi Muhammad SAW mengingatkan: “Siapa yang mempuyai kesanggupan dan kemampuan untuk berkurban, tapi tak mau berkurban, jangan mendekati musholla kami.”

Rasulullah SAW dan para sahabatnya yang mampu, biasanya berkurban dengan dua ekor kambing (kibas) yang gemuk, sehat dan bertanduk. Sambil menyembelih dengan tangannya sendiri, setelah membaca basmalah dan takbir, beliau mengatasnamakan persembahan itu dari diri dan umatnya yang tak mampu untuk berkurban. (HR Bukhari)

Berarti, berqurban bagi yang mampu jelas merupakan perbuatan yang di contohkan Rasulullah SAW, dan barang siapa yang mengerjakan apa yang Rasul SAW kerjakan, maka pahala niscaya akan berada di sisinya. Membagikan daging hewan qurban kepada saudara yang membutuhkan juga merupakan bentuk positif dalam kehidupan sosial. Mereka dapat ikut merasakan konsumsi daging hewan yang belum tentu mereka peroleh walau satu kali dalam sebulan. Lalu,seperti Tanya Zaid bin Arqam,”Apa yang kita peroleh dari berkurban?” Rasulullah SAW menjelaskan, “Sungguh pada setiap bulu yang menempel di kulitnya terdapat kebajikan.”

Selamat Hari Raya Idul Adha..Selamat berqurban. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan pahalanya dan meridhoi apa yang kita kerjakan. Amin. (dari berbagai sumber)

2 komentar:

Anonim mengatakan...

woi....
gw jg nax kmplk good year nie..
kyknya harus di edit..
soalnya bnyk perubahan...
sekian ja dlu...
thx..
jaja......!!!!!

Anonim mengatakan...

hhe............
RT3 hrs ga blh gabung..